Menelisik Sejarah Mobil REP-1 di Museum Joang 45
Keberadaan mobil berbalut warna hitam dengan kesan maskulin
, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung Museum Joang 45 atau juga dikenal Gedung Joang 45, Jl Menteng Raya, Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.Untuk merawat mobil itu, kita punya mekanik sendiri
Mobil yang diproduksi pada tahun 1939, bermerk Buick ini kaya akan nilai sejarah karena dahulunya menjadi kendaraan dinas bagi Presiden RI, Ir Soekarno. Tak heran, terpampang di bagian depan mobil ini plat bernomor REP-1.
Mobil yang hanya diproduksi sebanyak 1.415 unit ini menjadi bagian penting sejarah moda transportasi presiden pertama Republik Indonesia yang kerap dikenal dengan julukan "Penyambung Lidah Rakyat".
Kerja Sama Program Permuseuman di DKI DitandatanganiKepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan DKI Jakarta, Sri Kusumawati mengungkapkan, mobil ini diserahkan Kepala Rumah Tangga Kepresidenan kepada Dewan Harian Nasional 45 untuk menjadi koleksi Museum Joang 45 pada 19 Mei 1979.
"Kalau museum ini (Museum Joang 45 -red) diresmikan pada tahun 1974 oleh Presiden Soeharto," ujarnya, Rabu (12/7).
Ia menambahkan, mobil dinas presiden dan wakil presiden yang menjadi koleksi Museum Joang 45 rutin dilakukan perawatan.
"Mesin rutin dipanaskan, kalau ada kerusakan spare part langsung diperbaiki atau diganti. Untuk merawat mobil itu, kita punya mekanik sendiri," tandasnya.
Sementara, salah seorang karyawan Museum Joang 45, Untung Supardi (65) menuturkan, ada andil besar pejuang kemerdekaan bernama Sudiro yang berhasil merealisasikan mobil ini sebagai kendaraan dinas pertama yang digunakan Presiden Soekarno.
"Mobil ini menjadi peninggalan era penjajahan Jepang. Sudiro yang berinisiatif agar mobil ini bisa digunakan Presiden Soekarno ketika itu," tandasnya.
Selain mobil kepresidenan, di museum yang dulunya merupakan bangunan hotel bernama Schomper ini, pengunjung bisa melihat beragam koleksi benda bersejarah lainnya. Koleksi tersebut di antaranya, radio kuno, replika Samurai Gunto, kursi santai Bung Hatta, memorabilia Chaerul Saleh, hingga memorabilia dokter pribadi Bung Karno.
Bagi anda yang ingin datang berwisata, lokasi museum ini sangat mudah dijangkau. Terlebih, museum ini berada di tengah kota dan tak terlalu jauh dari destinasi wisata sejarah lainnya Monumen Nasional (Monas).
Sejumlah angkutan umum melayani rute yang melintasi Museum Joang 45. Seperti, dari arah Senen maupun Lebak Bulus dapat menggunakan Kopaja P 20 serta dari Kampung Melayu dan Tanah Abang bisa naik Kopaja T 502.